Blog ini dibuat untuk share lagu, info, unek - unek, dll apabila terdapat hal - hal yang dikomersilkan, itu hanya sekedar share saja. diharapkan untuk semua membeli karya yang asli agar tidak merugikan yang punya karya tersebut.. ENJOY.. Don't Forget To Say Thanks,,,

Minggu, 27 Mei 2012

Dari PMII, Oleh Mahasiswa untuk Masyarakat


Sanggar Belajar merupakan salah satu layanan yang dapat diberikan dalam lingkup pendidikan non formal. Sanggar belajar dapat menyediakan sejumlah aktivitas seperti kegiatan kreativitas dan ketrampilan vokasional maupun personal dan sosial bagi anak-anak.
 
Dalam menjawab sebuah tantangan sebagai mahasiswa yang progresive dan turut serta berkontribusi membangun bangsa adalah tanggung jawab moral. Kehidupan yang majemuk dan kompleks yang menimbulkan tatanan masyarakat merupakan wadah aktualisasi dimana proses itu ada.
 
Dengan ini, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang terdiri atas komisariat dan Rayon Siti Nafisah Dukuhwaluh - Purwokerto merupakan sebuah wadah real untuk eksistensi pergerakan mahasiswa yang berupaya untuk memajukan martabat bangsa ini. Pendidikan yang dinilai sebagai aspek landasan dasar bahwa bangsa itu mampu tumbuh dan berkembang di tengah geliat pembangunan negeri ini.
 
Latar belakang yang menggawangi pergerakan kali ini adalah pendidikan yang harus digerakan bersama dengan dedikasi dan penanaman nilai ( transver of value ) guna mencirikan pendidikan berkarakter untuk menggagas paradigma tentang pendidikan yang merakyat, memiliki nilai di masyarakat serta eksistensi mahasiswa sebagai penggerak di dunia pendidikan itu sendiri.
Pendidikan yang akhir-akhir ini di branding   dengan harga mahal, membuat kami menepis anggapan itu jauh-jauh. Bahwa pendidikan dapat disegarkan dengan langkah – langkah innovasi yang penuh dedikasi. Dengan berbagai opportunities yang menciptakan ladang untuk membuktikan bahwa dengan mengemban  amanah tersebut berupaya mewujudkannya. Semangat positivisme hadir dalam sebuah langkah nyata, persembahan dari PMII, oleh Mahasiswa, untuk Masyarakat.
 
Sanggar Belajar Sahabat Ceria , adalah bentuk dari gagasan sahabat – sahabati dan dinilai sebagai gerakan kongkrit untuk ikut membangun karakter bangsa. Memperbaiki kualitas sumber daya manusia bisa dilakukan sekarang, tanpa menunggu lagi kapan dan siapa. Karena perubahan itu adalah kita yang memulai, dan memberikan inspirasi bagi sekitar lingkungan anda!

Supported by :


Sabtu, 05 Mei 2012

Fisikawan Muslim Pertama Penerima Hadiah Nobel


http://farm2.static.flickr.com/1336/768868323_51d47402eb_m.jpgDunia merugi karena Abdus Salam hanya dapat hidup sekali.” Kalimat ini ditulis 20 tahun silam, oleh Newa Scientist (edisi 26 Agustus 1976), tiga tahun sebelum Salam memperoleh Nobel. New Scientist adalah majalah bereputasi tinggi yang diabadikan bagi sains dan teknologi, dan pengaruhnya bagi dunia dan kehidupan umat manusia. Demikian tulis Harian Kompas, Jumat 29 November 1996 dibawah judul : PROF ABDUS SALAM, HARGA DIRI SEORANG MUSLIM.

Yang membuat pernyataan itu keluar, adalah rasa hormat sekaligus keprihatinan pada Abdus Salam yang mesti pontang-panting bergerak dari satu dunia ke dunia lain yang sama-sama dicintainya. Abdus Salam adalah manusia yang hidup di tiga dunia: dunia fisika teori, dunia Islam, dan dunia kerja-sama internasional. Andai Abdus Salam dapat hidup beberapa kali, dan mengabdikan hidup-hidupnya itu secara total tanpa interupsi masing-masing pada fisika teori, Islam, dan kerja-sama internasional, seluruh dunia jelas akan mendapatkan keuntungan besar.
Sementara Harian REPUBLIKA edisi Minggu 24 November 1996 menulis dibawah judul: ABDUS SALAM, SATU DUTA, TIGA DUNIA

Dalam usia sangat muda (22 tahun) Salam meraih doktor fisika teori dengan predikat summa cumlaude di University of Cambridge, sekaligus meraih Profesor fisika di Universitas Punjab, Lahore. Khusus untuk pelajaran matematika ia bahkan meraih nilai rata-rata 10 di St.John’s College, Cambridge.
Salam adalah satu dari empat muslim yang pernah meraih Hadiah Nobel. Tiga lainnya adalah Presiden Mesir Anwar Sadat (Nobel Perdamaian 1978), Naguib Mahfoud (Nobel Sastra 1988), Presiden Palestina Yasser Arafat (bersama dua rekannya dari Israel, Nobel Perdamaian 1995).

Rabu, 02 Mei 2012

Rahasia Penciptaan Alam Semesta + Rahasia Kekebalan Tubuh [ e-book ]


http://fs.fmanager.net/files/book/pictures/penciptaan_alam_semesta.jpgBagaimanakah alam semesta tak berbatas tempat kita tinggal ini terbentuk? Bagaimanakah keseimbangan, keselarasan, dan ke-teraturan jagat raya ini berkembang? Bagaimanakah bumi ini menjadi tempat tinggal yang tepat dan terlindung bagi kita?

Aneka pertanyaan seperti ini telah menarik perhatian sejak ras ma-nusia bermula. Para ilmuwan dan filsuf yang mencari jawaban dengan kecerdasan dan akal sehat mereka sampai pada kesimpulan bahwa rancangan dan keteraturan alam semesta merupakan bukti keberadaan Pencipta Mahatinggi yang menguasai seluruh jagat raya. Ini adalah kebenaran tak terbantahkan yang dapat kita capai dengan menggunakan kecerdasan kita. Allah mengungkapkan kenyataan ini dalam kitab suci-Nya, Al Quran, yang telah diwahyukan empat belas abad yang lalu sebagai penerang jalan bagi kemanusiaan. Allah menya-takan bahwa Dia telah menciptakan alam semesta dari ketiadaan, untuk suatu tujuan khusus, serta dilengkapi dengan semua sistem dan keseimbangannya yang dirancang khusus untuk kehidupan manusia.
 

Etika Bergaul dengan Orang Lain


Hormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai mereka cacat.
 
Jaga dan perhatikanlah kondisi orang, kenalilah karakter dan akhlaq mereka, lalu pergaulilah mereka, masing-masing menurut apa yang sepantasnya.
 
Mendudukkan orang lain pada kedudukannya dan masing-masing dari mereka diberi hak dan dihargai.
 
Perhatikanlah mereka, kenalilah keadaan dan kondisi mereka, dan tanyakanlah keadaan mereka.
 
Bersikap tawadhu'lah kepada orang lain dan jangan merasa lebih tinggi atau takabbur dan bersikap angkuh terhadap mereka.
 
Bermuka manis dan senyumlah bila anda bertemu orang lain.
 
Berbicaralah kepada mereka sesuai dengan kemampuan akal mereka.
 
Berbaik sangkalah kepada orang lain dan jangan memata-matai mereka.
 
Mema`afkan kekeliruan mereka dan jangan mencari-cari kesalahan-kesalahannya, dan tahanlah rasa benci terhadap mereka. 
Dengarkanlah pembicaraan mereka dan hindarilah perdebatan dan bantah-membantah dengan mereka.

[Taken From Kitab "Etika Kehidupan Muslim Sehari-hari" By : Al-Qismu Al-Ilmi-Dar Al-Wathan]